PLN Indonesia Power Hadirkan Solusi untuk Perbaikan Terumbu Karang dan Dampaknya

Selasa, 10 September 2024 | 15:14:43 WIB

PLN Indonesia Power (PLN IP) terus menunjukkan komitmennya untuk menyelaraskan proses bisnis dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Salah satu inisiatif terbaru dari PLN IP Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Jeranjang adalah program pemulihan kerusakan terumbu karang di Taman Laut Pandanan, Lombok Utara NTB, yang melibatkan partisipasi masyarakat setempat. Program ini telah memberikan manfaat ganda, baik bagi lingkungan maupun masyarakat.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa Taman Laut Pandanan merupakan salah satu lokasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN IP UBP Jeranjang. Program ini fokus pada perbaikan ekosistem laut yang rusak akibat praktik penangkapan ikan dengan bom dan pencongkelan terumbu karang, serta penataan sektor pariwisata di wilayah tersebut.

"PLN IP UBP Jeranjang melaksanakan Program Pandanan Marine Techno Park, yang mencakup perbaikan ekosistem laut, terutama terumbu karang, dan pengelolaan operator jasa wisata," ungkap Edwin.

Dalam menjalankan program perbaikan Taman Laut Pandanan, PLN Indonesia Power UBP Jeranjang bekerja sama dengan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Pandanan. Kegiatan yang dilakukan meliputi Blue Reef Revival, yang mencakup pembuatan kebun bibit karang, transplantasi karang, penelitian dan pengembangan, pembuatan media transplantasi, serta pemeliharaan terumbu karang. Selain itu, ada juga kegiatan Blue Economy Pandanan yang melibatkan penyediaan material dan infrastruktur wisata, promosi paket wisata, serta peningkatan kapasitas masyarakat.

"Sebagai bagian dari peningkatan kapasitas, kami memberikan sertifikasi selam untuk menunjang operasional pariwisata bahari, serta pelatihan dalam digital marketing untuk memperluas pemasaran dan meningkatkan kunjungan wisatawan," jelas Edwin.

PLN IP UBP Jeranjang berencana melibatkan instansi lain untuk mempercepat perbaikan terumbu karang, karena dari total 30 hektar karang yang rusak, saat ini baru 800 meter persegi yang telah diperbaiki.

Ketua POKMASWAS Pandanan, Muhammad Syukur, mengungkapkan bahwa terumbu karang di Taman Laut Pandanan mengalami kerusakan parah akibat eksploitasi dan pengeboman pada tahun 1990-an. Kondisi ini memicu upaya masyarakat untuk memperbaiki kerusakan melalui transplantasi karang.

"Kerusakan terumbu karang mengakibatkan hanya sekitar 20 persen atau bahkan 10 persen dari terumbu karang yang masih hidup. Kami berusaha memperbaiki kondisi ini," kata Syukur.

Syukur menambahkan bahwa PLN Indonesia Power UBP Jeranjang telah memberikan banyak pembinaan untuk perbaikan ekosistem terumbu karang dan pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan layanan pariwisata.

"Program-program ini sudah cukup komprehensif, termasuk pengembangan SDM, peralatan, dan fasilitas," ungkapnya.

Saat ini, pembinaan tersebut telah menunjukkan dampak positif, dengan perbaikan ekosistem bawah air yang membuat biota laut semakin beragam. Keberagaman biota ini berpotensi menarik lebih banyak wisatawan, baik lokal maupun internasional. Kunjungan wisatawan juga dapat meningkatkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja baru. Rata-rata, tarif perjalanan wisatawan ditetapkan sebesar Rp350 ribu, dengan sekitar 8 perjalanan per bulan.

"Para wisatawan datang untuk melihat pertumbuhan karang dan penyu, dan beberapa dari mereka bahkan memberikan testimoni," tutup Syukur.

Untuk berita dan informasi lebih lanjut mengenai PLN Indonesia Power, kunjungi portal www.plnindonesiapower.co.id.

Terkini