Berkelanjutan dan Efektif: Panduan EBT oleh PLN Enjiniring

Sabtu, 06 Juli 2024 | 19:24:01 WIB

JAKARTA - PT PLN Enjiniring, bekerjasama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), memimpin upaya penting untuk mempercepat transisi energi di sektor ketenagalistrikan Indonesia. Ini diungkapkan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan pada 12 Juni 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan termasuk akademisi, praktisi industri, dan pembuat kebijakan.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan panduan dan pedoman ekonomi untuk mengevaluasi pembangkit dan Energi Baru Terbarukan (EBT), yang mendukung implementasi kebijakan transisi energi yang efektif dan berkelanjutan. Panduan ini dirancang untuk mempertimbangkan aspek teknis, ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan.

Salah satu pembicara utama dalam FGD adalah Kurnia Rumdhony, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha PT PLN Enjiniring, yang menyoroti peran kunci perusahaan dalam memajukan infrastruktur pembangkit EBT di Indonesia. Dengan memanfaatkan kemampuan teknis yang canggih, PT PLN Enjiniring berkomitmen untuk mempercepat adopsi energi bersih sebagai bagian integral dari strategi nasional.

Diskusi juga melibatkan tokoh-tokoh penting seperti Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Ir. Agus Puji Prasetyono dari Dewan Energi Nasional (DEN) RI, dan Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro dari Purnomo Yusgiantoro Center (PYC). FGD yang dipandu oleh Senior Peneliti LPEM FEB UI, Widyono Soetjipto, Ph.D., menekankan pentingnya panduan yang akurat dan komprehensif dalam menilai investasi pembangkit EBT.

Dengan terus mengembangkan infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, PT PLN Enjiniring berperan penting dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pemimpin global dalam energi terbarukan. Inisiatif ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tetapi juga menyediakan solusi konkret untuk tantangan lingkungan global.

Terkini